Monday, August 31, 2015

RAHASIA SUKSES BISNIS TANPA MODAL ala BLOSSOM SHORTY BOUTIQUE BALI

Sebenarnya kita semua punya kesempatan untuk suskes dalam berbisnis. Tidak memandang umur. Anak kecil pun sudah banyak yang sukses. Hal itu karena adanya rasa, minat, dan usaha yang tekun sehingga Tuhan pun memberikan jalan kepada orang-orang yang mau berusaha.
Kalau mendengar kata bisnis, dipikiran kita mungkin langsung membayangkan berapa modal yang dibutuhkan. Dimana saya harus membuka toko. Bagaimana saya mendapat keuntungan. Bagaimana kalau barang yang dijual tidak laku. dll. Banyak sekali pertimbangan yang harus difikirkan terlebih dahulu sehingga tak jarang orang enggan untuk memulai bisnisnya karena sudah pusing di awal memikirkan darimana saya bisa dapat modal. Saya sendiri merasakan hal itu. 

2 tahun yang lalu, saya berhenti dari tempat kerja dikarenakan perusahaan tersebut menggaji saya terlalu rendah. Gaji selalu telat datangnya. Padahal kebutuhan sangat banyak. Bikin pusing. akhirnya saya beranikan diri untuk keluar. 8 bulan saya menggangur, Coba melamar kesana kemari namun tak ada yang cocok. Sampai akhirnya saya mendapat ilham untuk mencoba bisnis. Karena tak punya uang, saya memikirkan bagaimana caranya berbisnis tanpa uang. Saat itu harta satu-satunya yang saya punya hanya handphone samsung android. Untung saja belum dijual untuk beli makan dan bayar kos. Apalagi di Bali ini (saya tinggal di Bali) apa-apa mahal. Uang kos 800rb/bulan, belum listrik dan air. 

Akhirnya otak saya terbuka. Saya manfaatkan nama besar Bali untuk membuat toko online. Saya pergi ke salah satu pasar tradisional di Denpasar. Wah ternyata banyak sekali yang bisa saya jual. Saya mengunjungi salah satu toko mukena bali. Saat itu mukena Bali sangat gencar dimana-mana. 
Saya pun berkenalan dengan sang penjual. dan minta pin BBM nya. Saya juga diperbolehkan untuk memfoto-foto mukena dan barang-barang yang lainnya sepeti baju, celana, dan lain-lain. Sampai dirumah saya edit foto-foto tersebut dan saya gabungkan beberapa mukena yang sejenis menjadi satu foto. Begitu juga dengan celana dan pakaian. 

Setelah menyelesaikan foto-foto tersebut, saya manfaatkan facebook saya untuk promosi. saya upload foto-foto tersebut dan mencantumkan harga. Gayung pun bersambut. Teman lama saya ada yang komen, katanya dia tertarik. Saya bilang, langsung saja pesan. Dan ya...tak tanggung-tanggung dia pesan beberapa mukena, dress bali, dan celana. Waktu itu ada yang kelupaan. Saya lupa ongkos kirim nya. Lalu saya buka website dari salah satu kurir ternama di Indonesia. Di situ kita bisa ngecheck harga pengiriman dari mana saja dan kemana saja. Setelah tahu berapa ongkirnya, saya langsung total berapa harga pesanan teman saya plus ongkirnya. Waktu itu total harganya 190ribu. Dia pun langsung OK dan meminta nomor rekening. Tidak lama ada dia sms saya bilang udah ditransfer. Wah, walaupun jumlah nya kecil tapi saya girang sekali seperti mendapat durian montok. Langsung saya cus ke atm dan ambil uang nya. Untungnya saya bisa ambil 200rb dari ATM karena ada sisa uang yang terkuras di ATM. 

Sip...dengan bekal 200rb, esoknya saya kembali ke Pasar Tradisional Denpasar. Saya datangi pemilik toko tempat saya mengambil gambar mukena. Dan Alhamdulillah, saya beli mukenanya 1 biji. Warna dan motif sesuai pesanan. Lalu saya pergi ke toko berikutnya untuk cari baju dan celana yang persis seperti yang saya foto sebelumnya. Sambil keliling-keliling pasar, saya pun sadar bahwa masing-masing toko sebenarnya menjual barang yang sama, namun harga dan motif beda-beda sedikit. Saya pun kembali mengambil gambar setiap barang-barang baru, dan mukena-mukena motif lain. Setelah membeli semua barang pesanan. Saya pun pulang ke rumah. Saya tidak punya kendaraan waktu itu. Saya pun berjalan 2km untuk mendapatkan halte bus. Lumayan ongkos busnya cuma 3500 aja ke semua tujuan. Sampai di halte terdekat dari kos, saya mesti harus jalan kaki lagi sekitar 2km. Kaki lumayan pegal dan muka terasa gosong. Maklum, di Bali cuaca sangat panas. 

Sesampainya di kos, langsung saya bungkus barang pesanan teman saya pakai kresek dan lakban lalu saya tulis alamat yang sudah diberikan ke saya. Dengan semangat 45, saya jalan kaki lagi ke kurir. Cuma 5 menit, paket pun siap dikirim. Kemudian saya pulang ke kos, saya singgah di warung dan membeli sebungkus nasi pake telur. Hemat cuma 5 ribu. Sampai di kos, saya makan dengan sangat nikmat. Lalu saya menghitung uang yang tersisa. Alhamdulillah dari uang 200rb tadi, masih tersisa 70ribu. 70rb laba bersih setelah dipotong ongkos bus dan beli nasi bungkus. 

Semangat saya bertambah. Saya mulai edit foto lagi dari Hp. Saya upload ke facebook. Alhamdulillah, pelanggan pun mulai bertambah. Bukan hanya teman yang sudah kenal, tapi juga orang yang saya tidak kenal sama sekali. Ada gunanya juga dulu pas ABG saya suka add friends lomba banyak-banyakan teman facebook. Dulu bangga kalau teman facebooknya sampai ribuan. Dan ternyata itu semua tidak sia-sia. Terlebih saya cukup ramah juga di facebook walaupun kepada orang yang tidak saya kenal. Saya tag foto-foto dagangan saya ke 50 teman facebook. Saya acak saja nama-namanya. Lumayan juga promosinya. Walaupun ada yang dongkol karena terganggu dengan foto-foto saya di share ke timeline nya. 

Sebulan berjalan, saya bisa dapat laba bersih 400-500ribu. Sedikit memang tapi cukup untuk makan. Namun belum cukup untuk bayar kos. Waktu itu saya masih utang-utang ke temen tiap mau bayar kos. Saya terus menekuni bisnis baru saya, pantang menyerah dan selalu jujur. Perlahan saya pun mulai mendapat laba lebih banyak. Lalu saya berfikir untuk memberi nama toko online saya. Oia, sebenarnya saya gak sendiri. Saya tinggal sekos bersama teman saya yang sudah seperti kakak sendiri. Kami senasib, berhenti kerja, dan nganggur bareng, berbisnis ini pun bareng. Jalan kaki bareng, berpanas-panasan, namun kami selalu bersyukur kepada Allah atas akal fikiran yang diberikan sehingga kami bisa mengelola jalan keluar yang diberikan Allah kepada kami. 

Lama kami memikirkan nama toko kami. Nama apa yang pas untuk dipublikasikan. Setelah mengumpulkan beberapa nama mulai dari Camila Shop, Nindy Shop (singkatan nama kami berdua) , dll..Akhirnya pilihan jatuh kepada Blossom Shorty. Yah, Blossom adalah nama inisial saya di facebook. Blossom artinya merekah. Ibarat bunga mawar yang mulanya kuncup lalu merekah, indah kan? dan Shorty adalah nama inisial kakak saya di facebook. Karena tubuhnya yang pendek, maka dia menggunakan inisial Shorty. Karena pelanggan sudah mulai bergerak banyak, kami langsung membuat facebook fanpage dengan nama Blossom Shorty Boutique Bali. Lalu apa artinya Blossom Shorty? Banyak sekali orang yang nanya. Kami pun sudah mempunyai jawaban untuk pertanyaan itu. Blossom Shorty artinya : "Walaupun sudah merekah dan berkibar tapi kita tetap bersahaja". 

Alhamdulillah, sampai saat ini setelah hampir 2 tahun Blossom Shorty tercipta, fansnya sudah mencapai 3000 orang. dan itu bertambah setiap hari. Fans ini bukan fans bayaran. Orang yang ngelike adalah orang yang asli memang ngelike page kita. Kami juga menerima review dari pelanggan sangat positif. Semua puas. Penghasilan kami pun meningkat tiap bulannya dan masih tanpa modal. Sampai sekarang penghasilan kami bisa sekitar 6-7juta perbulan. Kami juga mempunyai banyak teman-teman reseller. Mereka tidak perlu berjalan kaki panas-panasan seperti yang kami lakukan dulu. Mereka hanya tinggal duduk saja dirumah dan download foto-foto mukena, baju sampai sepatu yang sudah kami sediakan. Lalu mereka tinggal upload di grup bbm atau pasang dp di BBMnya. Lalu kami siap mengirim barang yang mereka pesan sesuai perintah.
In Shaa Allah, pelanggan terus bertambah, semoga penghasilan pun terus bertambah. Hanya bermodalkan tekun, jujur dan terpercaya. Semoga berkah.

Terimakasih kami ucapkan yang sebesar-besarnya kepada pelanggan kami yang di dalam negri maupun luar negri. Semoga Allah membalas segala kebaikan kalian. Kami masih akan terus berkembang dengan inovasi-inovasi lainnya. 
Klik BLOSSOM SHORTY BOUTIQUE BALI untuk melihat koleksi kami.




1 comment: