Friday, November 20, 2015

BALI AND TOURISM



Since prehistoric times, Bali has been a destination for the search and practice  of those who want to strengthen their spirituality. It is written that Rsi Markandeya was the first spiritual leader who came from Java to follow his path in Bali. His process in search of spiritual purity and balance with nature led to the establishment of the centre for Balinese Hinduism on the south slope of Gunung Agung, which is now called the Pura Agung Besakih. Pura Basukian is believed as the first location established by Rsi Markandeya and his followers as land for evoking spiritual values.


Following this, order for spiritual life with government arose simultaneously in Bali. It is written in old literature that the dynasty of Warmadewa was very supportive of the religious life alongside culture and custom of the place, that they even invited spiritual figures from the land of Java. The arrival of Empu Kuturan around the eleventh century was able standardize the order within the life of the locals, with those of Javanese Hinduism. The order within the traditional village with the concept of Perhyangan as the personification of God in his Function as the Tri Murti, was an effort to integrate local and Hindu.

After this, a leader of the Hindu religion came from Java. The integration of the archipelago by Majapahit was a peak in the process of acculturation. From this time onwards, the people of Bali carry out their daily activities with its unique lifestyle, religion, art and culture. This uniqueness came to the attention of a Dutchman named Cornelis de Houtman, who journeyed to Indonesia in search of Spices. The fertile land, the farming activities, and the uniqueness of the culture within the daily life of the population became an object of great interest to de Houtman’s expedition.

If Indonesia came to be known for this produce of spices, Bali came to be known to the world from a cultural point of view. The colonization of Indonesia by the Netherlands, from around 17th to the 18th century, did not put much emphasis on the religious and cultural life on Bali. Earlier, Hinduism in Bali reached a peak when the centre of the kingdom in Bali had been established in Gelgel, and was later moved to Smarapura (present –day Klungkung). Following the fall of the Klungkung palace in the battle of Puputan Klungkung, which occurred in 1908, Bali became a Dutch Colony at the beginning of the twentieth century.
source: Bali in Brief, Bali Government Tourims Office, 2005

Wednesday, November 18, 2015

Green Bowl Beach Bali, belum banyak orang yang tau!

Pulau Bali memiliki sejuta pesona, pantaslah ribuan wisatawan baik luar maupun dalam negri datang mengunjungi Bali. Pesona pantai nya yang mampu membuat jatuh hati wisatawan, menyuguhkan berbagai pilihan. Tiap pantai memiliki karakteristik yang berbeda.  Bagi pelancong yang baru pertama kali ke Bali, pastilah Pantai Kuta jadi tujuan utamanya. Namun, bagi yang sudah sering ke Bali, atau mungkin yang sudah bosan dengan pantai Kuta, mungkin pantai yang satu ini bisa jadi alternatif.

Ini lah Pantai Green Bowl, letaknya di kawasan Ungasan Kabupaten Badung, tepat di bawah Hotel Bali Cliff yang sudah tutup. Belum banyak orang tau dengan pantai ini sehingga masih terlihat sangat sepi. Tebing-tebing yang menjulang tinggi, bahkan membentuk Gua, pasirnya putih bersih, udaranya segar, terlihat hamparan tumbuhan berwarna hijau memberikan sentuhan yang berbeda bagi penikmat alam pantai. 
















Ombak yang sangat tinggi di pantai Green Bowl ini sangat cocok untuk surfer yang sudah perofesional karena tingkat kesulitannya lumayan tinggi. Jadi buat surfer yang masih pemula, disarankan untuk tidak surfing di sini karena selain ombak yang tinggi, juga banyak batu karang. Untuk pemula, Pantai Kuta masih menjadi pantai favorit. Jika Anda para surfer ingin mencoba tantangan surfing di sini, silahkan saja. Terlihat sudah banyak surfer profesional yang mencoba surfing di sini. 
















Air jernih seperti kaca, membuat tumbuhan dan ikan-ikan laut terlihat jelas. Bagi yang ingin bersantai-santai bersama keluarga, dan rekan-rekan, dan ingin menjauh dari keramaian, mungkin Pantai Green Bowl ini bisa jadi pilihan. Selain itu, mungkin bagi pasangan yang ingin foto pra-wedding, wah...sempurna. Jadi tidak hanya ke pantai yang itu-itu saja. Di sini juga indah. tidak banyak orang juga. Jadi lebih tenang, dan sangat nyaman.

Pantai Green Bowl ini merupakan spot untuk menyaksikan matahari terbit antara pukul 06.00 - 06.20am. Jadi kalau datang pagi-pagi saat saat panas terik tidak ada, sambil berolahraga, kebayang betapa segarnya menghirup udara pagi hari dan angin pantai menyentuh kulit, mata juga dimanjakan oleh suguhan pemandangan nan molek ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.


Yuk, mau coba?


Selamat Liburan..................\"_"/
















Sunday, November 15, 2015

Status di Facebook yang Tanpa Disadari Sangat Berbahaya Bagi Diri Sendiri dan Orang Lain

Dunia facebook memang sangat menarik, hampir setiap orang membuka facebook dimanapun dia berada. Usianya pun tak berbatas, mulai dari anak kecil, remaja dan orang dewasa. Sampai tak disadari bahaya pun mengancam. Orang dewasa sekalipun kurang sadar akan bahaya postingannya.

Apa saja posting yang bahaya tersebut?

1. Status menghina agama, dan suku lain

Banyak sekali status di facebook yang kurang relevan. Terutama saya sangat menyoroti orang-orang yang menulis status berkenaan dengan suku, agama atau ras. Terkadang dirinya sendiri pun tidak mengerti dengan apa yang ditulisnya. Sehingga membuat orang lain tersinggung dan sakit hati. contohnya saya pernah baca status teman sekolah saya isinya "Saya dukung Israel, ayo bunuh terus orang-orang Islam sampai habis". Dia tidak sadar apa yang ditulisnya dibaca oleh teman-temannya yang muslim. Waktu itu Israel sedang menyerang negara Palestine yang notabene Palestine adalah negara Islam. Tentu saja timbul kebencian yang berujung debat sengit bahkan permusuhan antar teman. Begitu juga sebaliknya, yang muslim pun jangan menghina agama lain. Jadilah orang beragama yang baik.
2. Status menyebarkan fitnah dan mengumpat

Belum lagi orang-orang yang suka asal ngeshare (bagi) tautan. Misalnya "Waspada agama Shia, Shia teroris", atau Tulisan yang menghina pemerintah dengan fitnah-fitnah, dll. Dan kebanyakan orang asal membagi tanpa tau apa arti tulisan tersebut, tanpa tau kebenarannya juga. Hal ini juga sama dengan memfitnah agar tersebar kebencian. Sebaiknya kalau mau menyebarkan sesuatu, teliti dulu darimana sumbernya, apakah ada buktinya dan apakah sumbernya terpercaya. Karena sesuai Al-Quran, Allah berfirman "Dan berbuat fitnah lebih besar dosanya daripada membunuh".
Rasulullah juga bersabda "Jika padanya terdapat apa yang kamu bicarakan itu, berarti kamu telah mengumpatnya, dan jika tidak seperti apa yang kamu bicarakan, berarti kamu menuduhnya". Shia merupakan bagian dari Islam. Hal ini juga sudah disahkan oleh Majelis Ulama Indonesia, Nahdatul Ulama, dan sejumlah tokoh besar di Indonesia. Sunni dan Shia itu hidup berdampingan sejak jaman Rasulullah, sampai akhirnya ada pihak-pihak yang ingin memecah belah kaum muslim.

Saat ini Pihak Kepolisian Indonesia sudah mengeluarkan surat edaran tentang pidana bagi orang yang menyebarkan kebencian melalui media sosial. Untuk itu, berhati-hatilah. 


3. Status memamerkan kebahagiaan, bermesraan, berpacaran, dll.

Pernahkah terfikir dibenak kita masing-masing bahwa status yang memamerkan kebahagiaan juga sama dengan mendekati takabur? Bagaimana jika ada teman yang sedang tertimpa musibah, yang sedang sedih hatinya, lalu dia membaca status teman di facebooknya sedang sangat berbahagia, tidak punya masalah, tertawa terbahak-bahak, dll. Bagaimana jika kita yang berada dalam posisi tertimpa musibah? Marilah kita saling berduka, agar terbagi beban kesedihan yang dialami teman kita yang lain, baik yang kita kenal maupun tidak. Janganlah menulis status yang berlebihan. Pamer kemesraan juga banyak dilakukan baik oleh orang yang belum menikah maupun yang sudah menikah. Contohnya sering saya jumpai status teman facebook "Alhamdulillah, abis sunah Rasul di malam Jum'at" (Pasangan yang sudah menikah).. "Aku makin cinta sama kamu sayangkoeh, mmuahh" (remaja pacaran). Hal ini sama saja dengan mengumbar zinah dan zinah adalah dosa besar yang sulit diampuni oleh Allah SWT.
Coba renungkan dengan hati dan pikiran jernih, apakah status seperti itu pantas untuk dipublikasikan? 

4. Status pamer Ibadah.

Saya juga makin bingung dengan status orang yang memamerkan ibadah yang telah dia lakukan. Sifat ini sama dengan Riya dan ibadah yang dilakukan sia-sia. Misal "Alhamdulillah selesai solat Tahajjud, ngaji dulu, sambil nunggu Subuh".. "Saat ini saya siap-siap lempar jumrah, senang sekali bisa solat di depan Ka'bah, Alhamdulillah",
Astaghfirullah, mungkin akal kita sudah dibelenggu oleh syetan media sosial. Selamat, ibadah Anda tidak ada gunanya, tidak ada pahalanya, alias sia-sia belaka.
Kalau memang berniat untuk ibadah, silahkan saja solat dengan khusyuk, tanpa perlu untuk diketahui oleh orang lain. belum tentu juga solat kita diterima walaupun sudah dijalankan dengan benar, mungkin wudhu'nya tidak sah, sehingga solatnya pun tidak sah.


5. Status ancaman yang tidak klik "suka" & komen "amin" berarti tidak masuk surga/tidak punya agama

Sering juga saya jumpai misal :
"Assalamualaikum. halo semua.. kalau boleh tau agama kalian apa?

1. Islam
2. Kristen
3. Hindu

4. Budha
Kalau aq 1. Islam. 
*Yang tidak jawab berarti tidak punya agama"

"Ya Allah semoga berilah anak ini (sambil upload foto anak yang sakit) kesembuhan. Yang komen "Amin" masuk surga, yang tidak komen "amin" masuk neraka"

Woow, luar biasa memang jenis status ini. Tidak ada niat lain, penyebar status ini hanyalah orang-orang yang ingin statusnya banyak mendapatkan jempol dan komen dari orang lain. Bagi teman-teman yang juga sering ketemu status seperti ini, sebaiknya tidak usah dikomen atau di like. Sebaliknya, blok laporkan saja akun tersebut.

6. Status berdo'a agar anaknya/keluarganya disembuhkan

Tuhan memang ada dimana-mana, tidak terkecuali di facebook. Bahkan status kita di facebook pun bisa dibaca oleh-Nya dan Allah maha memberi apa yang diminta oleh hamba-Nya sekalipun doanya ditulis di facebook. Tapi yang saya lihat banyak orang yang niatnya tidak jelas, apakah dia memang berdoa atau mau eksis di facebook? contoh:

"Ya Allah sembuhkan lah anakku ini *sambil upload foto anaknya yang sedang terbaring di Rumah Sakit diinfus".  Miris, inilah yang dilakukan oleh ibu-ibu jaman sekarang? sampai hati dia mengambil foto anaknya yang sedang sekarat lalu dia sebarkan di media sosial. Kemudian ada teman-temannya yang komen, dan mereka pun berbalas-balas pantun. Lah, jaga anak sambil facebookan?









7. Upload Foto Anak-Anak


Teman-teman semuanya, memang memiliki anak sangat menyenangkan. Namun, jangan sampai kita kelewat batas sampai-sampai selalu update foto anak-anak kita. Sadarlah bahwa disekitar kita banyak sekali paedofil. Paedofil adalah orang yang menderita penyakit kelainan seksual yang mana mereka suka dengan anak-anak kecil. Mereka juga berkeliaran di facebook, memburu foto anak-anak, disimpan di hp nya atau komputernya. Tiap hari dia akan berimajinasi seksual dengan foto-foto anak tersebut. Apa Anda tega melakukan hal tersebut pada anak Anda?  Apalagi tidak sedikit pula kaum orang tua yang upload foto anak kecilnya telanjang. wah, tentu ini menjadi santapan istimewa buat sang paedofil. 

8. Upload foto lidah dijulurkan dan dua jari diletakkan di antara lidah


Banyak pose tidak senonoh yang dipamerkan oleh kaum facebookers, terutama wanita. Misalnya: Foto dengan lidah dijulurkan, bibirnya dimancungkan, ada juga yang menjulurkan lidah sambil meletakkan 2 jari diantara lidahnya. Taukah kalian apa arti pose-pose tersebut? Di dunia barat, wanita/pria menjulurkan lidah sambil meletakkan jari telunjuk dan jari tengah diantara lidah yang dijulurkan itu merupakan simbol seks. Kedua jari disimbolkan dengan alat kelamin wanita, dan lidahnya sebagai alat kelamin pria. Simbol ini juga bisa mengarti kepada kaum lesbian atau pecinta sesama wanita. Lebih miris lagi, saya menemukan remaja-remaja berhijab berpose seperti itu. Astaghfirullah..


9. Upload foto diri sendiri secara berlebihan

Selain foto anak-anak, foto Anda juga bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang otaknya ngeres. Terutama buat kaum wanita, berhati-hatilah memajang foto di facebook. Karena tidak sedikit kaum pria yang tertarik dan mendownload foto anda dan menyimpan di perangkat nya untuk tujuan yang tanpa anda sadari sangat merugikan anda. Kecuali jika anda memiliki teman di facebook hanya orang-orang tertentu atau yang anda kenal/percaya saja. 


10. Menambahkan teman yang tidak dikenal agar faebooknya memiliki ribuan teman

Hal ini tidak begitu berbahaya jika orang yang kita tambahkan sebagai teman adalah orang yang baik. Bisa jadi ada yang menjadi jodoh Anda. Ada juga yang menjadi sahabat bahkan jadi saudara. Namun, Hal yang berbahaya adalah jika ternyata orang yang kita tambahkan itu bukan orang baik semacam hacker misalnya dan lain-lain yang bisa merugikan kita sendiri seperti suka menyebarkan konten-konten porno dan facebook kita ikut ditandai. atau teman yang postingannya tidak pernah memberikan manfaat buat kita. Pilihlah teman yang memberikan manfaat baik buat kita, dan kita juga bermanfaat buat teman kita. Saling berbagi info bermanfaat, berbagi ilmu dan mempererat tali silaturahmi. 

Demikian tulisan saya, Mari gunakan media sosial dengan bijak. Jika ada kata-kata yang kurang berkenaan mohon dimaafkan.

Semoga bermanfaat.