Tuesday, December 1, 2015

Akibat Banjir, 3 Ekor Buaya di Kebun Binatang Pematang Siantar Lepas


Akibat curah hujan yang tinggi, banjir melanda Kota Pematang Siantar sekitar pukul 23.00WIB (1/12/2015). Kejadian yang membuat warga Pematang Siantar terutama warga di sekitar Taman Hewan Pematang Siantar (THPS) heboh karena dikabarakan 3 ekor buaya terlepas dari kandangnya. Sontak, berita ini membuat warga seputar kawasan THPS terkejut dan ketakutan. 



Salah seorang warga Ira Ari Murti (24 tahun) menyatakan hujan sangat deras pada pukul 23.10 WIB, sungai Pematang meluap.

"Tidak berani keluar rumah karena ada kabar buaya dari THPS lepas dan masuk ke sungai Pematang, Hujan sangat deras, banjir dan banyak polisi yang sudah berjaga di seputar kawasan THPS, ular juga banyak yang terlepas"

Atas informasi dan kerjasama semua pihak Kepolisian dan Taman Hewan, bahwa semua buaya sudah tertangkap pukul 23.30 1/12/2015 namun belum ada kabar tentang ular dan hewan lain yang terlepas. THPS saat ini masih dalam penjagaan. "Jumlah buaya di THPS sebanyak 18 ekor, ada 3 ekor yang keluar dari kandang. 2 ekor di dalam lingkungan taman hewan, 1 ekor di dekat hotel GP. Saat ini 3 ekor buaya yang terlepas sudah tertangkap", kata Bapak Gandi. (09.50 2/12/2015)






Friday, November 20, 2015

BALI AND TOURISM



Since prehistoric times, Bali has been a destination for the search and practice  of those who want to strengthen their spirituality. It is written that Rsi Markandeya was the first spiritual leader who came from Java to follow his path in Bali. His process in search of spiritual purity and balance with nature led to the establishment of the centre for Balinese Hinduism on the south slope of Gunung Agung, which is now called the Pura Agung Besakih. Pura Basukian is believed as the first location established by Rsi Markandeya and his followers as land for evoking spiritual values.


Following this, order for spiritual life with government arose simultaneously in Bali. It is written in old literature that the dynasty of Warmadewa was very supportive of the religious life alongside culture and custom of the place, that they even invited spiritual figures from the land of Java. The arrival of Empu Kuturan around the eleventh century was able standardize the order within the life of the locals, with those of Javanese Hinduism. The order within the traditional village with the concept of Perhyangan as the personification of God in his Function as the Tri Murti, was an effort to integrate local and Hindu.

After this, a leader of the Hindu religion came from Java. The integration of the archipelago by Majapahit was a peak in the process of acculturation. From this time onwards, the people of Bali carry out their daily activities with its unique lifestyle, religion, art and culture. This uniqueness came to the attention of a Dutchman named Cornelis de Houtman, who journeyed to Indonesia in search of Spices. The fertile land, the farming activities, and the uniqueness of the culture within the daily life of the population became an object of great interest to de Houtman’s expedition.

If Indonesia came to be known for this produce of spices, Bali came to be known to the world from a cultural point of view. The colonization of Indonesia by the Netherlands, from around 17th to the 18th century, did not put much emphasis on the religious and cultural life on Bali. Earlier, Hinduism in Bali reached a peak when the centre of the kingdom in Bali had been established in Gelgel, and was later moved to Smarapura (present –day Klungkung). Following the fall of the Klungkung palace in the battle of Puputan Klungkung, which occurred in 1908, Bali became a Dutch Colony at the beginning of the twentieth century.
source: Bali in Brief, Bali Government Tourims Office, 2005

Wednesday, November 18, 2015

Green Bowl Beach Bali, belum banyak orang yang tau!

Pulau Bali memiliki sejuta pesona, pantaslah ribuan wisatawan baik luar maupun dalam negri datang mengunjungi Bali. Pesona pantai nya yang mampu membuat jatuh hati wisatawan, menyuguhkan berbagai pilihan. Tiap pantai memiliki karakteristik yang berbeda.  Bagi pelancong yang baru pertama kali ke Bali, pastilah Pantai Kuta jadi tujuan utamanya. Namun, bagi yang sudah sering ke Bali, atau mungkin yang sudah bosan dengan pantai Kuta, mungkin pantai yang satu ini bisa jadi alternatif.

Ini lah Pantai Green Bowl, letaknya di kawasan Ungasan Kabupaten Badung, tepat di bawah Hotel Bali Cliff yang sudah tutup. Belum banyak orang tau dengan pantai ini sehingga masih terlihat sangat sepi. Tebing-tebing yang menjulang tinggi, bahkan membentuk Gua, pasirnya putih bersih, udaranya segar, terlihat hamparan tumbuhan berwarna hijau memberikan sentuhan yang berbeda bagi penikmat alam pantai. 
















Ombak yang sangat tinggi di pantai Green Bowl ini sangat cocok untuk surfer yang sudah perofesional karena tingkat kesulitannya lumayan tinggi. Jadi buat surfer yang masih pemula, disarankan untuk tidak surfing di sini karena selain ombak yang tinggi, juga banyak batu karang. Untuk pemula, Pantai Kuta masih menjadi pantai favorit. Jika Anda para surfer ingin mencoba tantangan surfing di sini, silahkan saja. Terlihat sudah banyak surfer profesional yang mencoba surfing di sini. 
















Air jernih seperti kaca, membuat tumbuhan dan ikan-ikan laut terlihat jelas. Bagi yang ingin bersantai-santai bersama keluarga, dan rekan-rekan, dan ingin menjauh dari keramaian, mungkin Pantai Green Bowl ini bisa jadi pilihan. Selain itu, mungkin bagi pasangan yang ingin foto pra-wedding, wah...sempurna. Jadi tidak hanya ke pantai yang itu-itu saja. Di sini juga indah. tidak banyak orang juga. Jadi lebih tenang, dan sangat nyaman.

Pantai Green Bowl ini merupakan spot untuk menyaksikan matahari terbit antara pukul 06.00 - 06.20am. Jadi kalau datang pagi-pagi saat saat panas terik tidak ada, sambil berolahraga, kebayang betapa segarnya menghirup udara pagi hari dan angin pantai menyentuh kulit, mata juga dimanjakan oleh suguhan pemandangan nan molek ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.


Yuk, mau coba?


Selamat Liburan..................\"_"/
















Sunday, November 15, 2015

Status di Facebook yang Tanpa Disadari Sangat Berbahaya Bagi Diri Sendiri dan Orang Lain

Dunia facebook memang sangat menarik, hampir setiap orang membuka facebook dimanapun dia berada. Usianya pun tak berbatas, mulai dari anak kecil, remaja dan orang dewasa. Sampai tak disadari bahaya pun mengancam. Orang dewasa sekalipun kurang sadar akan bahaya postingannya.

Apa saja posting yang bahaya tersebut?

1. Status menghina agama, dan suku lain

Banyak sekali status di facebook yang kurang relevan. Terutama saya sangat menyoroti orang-orang yang menulis status berkenaan dengan suku, agama atau ras. Terkadang dirinya sendiri pun tidak mengerti dengan apa yang ditulisnya. Sehingga membuat orang lain tersinggung dan sakit hati. contohnya saya pernah baca status teman sekolah saya isinya "Saya dukung Israel, ayo bunuh terus orang-orang Islam sampai habis". Dia tidak sadar apa yang ditulisnya dibaca oleh teman-temannya yang muslim. Waktu itu Israel sedang menyerang negara Palestine yang notabene Palestine adalah negara Islam. Tentu saja timbul kebencian yang berujung debat sengit bahkan permusuhan antar teman. Begitu juga sebaliknya, yang muslim pun jangan menghina agama lain. Jadilah orang beragama yang baik.
2. Status menyebarkan fitnah dan mengumpat

Belum lagi orang-orang yang suka asal ngeshare (bagi) tautan. Misalnya "Waspada agama Shia, Shia teroris", atau Tulisan yang menghina pemerintah dengan fitnah-fitnah, dll. Dan kebanyakan orang asal membagi tanpa tau apa arti tulisan tersebut, tanpa tau kebenarannya juga. Hal ini juga sama dengan memfitnah agar tersebar kebencian. Sebaiknya kalau mau menyebarkan sesuatu, teliti dulu darimana sumbernya, apakah ada buktinya dan apakah sumbernya terpercaya. Karena sesuai Al-Quran, Allah berfirman "Dan berbuat fitnah lebih besar dosanya daripada membunuh".
Rasulullah juga bersabda "Jika padanya terdapat apa yang kamu bicarakan itu, berarti kamu telah mengumpatnya, dan jika tidak seperti apa yang kamu bicarakan, berarti kamu menuduhnya". Shia merupakan bagian dari Islam. Hal ini juga sudah disahkan oleh Majelis Ulama Indonesia, Nahdatul Ulama, dan sejumlah tokoh besar di Indonesia. Sunni dan Shia itu hidup berdampingan sejak jaman Rasulullah, sampai akhirnya ada pihak-pihak yang ingin memecah belah kaum muslim.

Saat ini Pihak Kepolisian Indonesia sudah mengeluarkan surat edaran tentang pidana bagi orang yang menyebarkan kebencian melalui media sosial. Untuk itu, berhati-hatilah. 


3. Status memamerkan kebahagiaan, bermesraan, berpacaran, dll.

Pernahkah terfikir dibenak kita masing-masing bahwa status yang memamerkan kebahagiaan juga sama dengan mendekati takabur? Bagaimana jika ada teman yang sedang tertimpa musibah, yang sedang sedih hatinya, lalu dia membaca status teman di facebooknya sedang sangat berbahagia, tidak punya masalah, tertawa terbahak-bahak, dll. Bagaimana jika kita yang berada dalam posisi tertimpa musibah? Marilah kita saling berduka, agar terbagi beban kesedihan yang dialami teman kita yang lain, baik yang kita kenal maupun tidak. Janganlah menulis status yang berlebihan. Pamer kemesraan juga banyak dilakukan baik oleh orang yang belum menikah maupun yang sudah menikah. Contohnya sering saya jumpai status teman facebook "Alhamdulillah, abis sunah Rasul di malam Jum'at" (Pasangan yang sudah menikah).. "Aku makin cinta sama kamu sayangkoeh, mmuahh" (remaja pacaran). Hal ini sama saja dengan mengumbar zinah dan zinah adalah dosa besar yang sulit diampuni oleh Allah SWT.
Coba renungkan dengan hati dan pikiran jernih, apakah status seperti itu pantas untuk dipublikasikan? 

4. Status pamer Ibadah.

Saya juga makin bingung dengan status orang yang memamerkan ibadah yang telah dia lakukan. Sifat ini sama dengan Riya dan ibadah yang dilakukan sia-sia. Misal "Alhamdulillah selesai solat Tahajjud, ngaji dulu, sambil nunggu Subuh".. "Saat ini saya siap-siap lempar jumrah, senang sekali bisa solat di depan Ka'bah, Alhamdulillah",
Astaghfirullah, mungkin akal kita sudah dibelenggu oleh syetan media sosial. Selamat, ibadah Anda tidak ada gunanya, tidak ada pahalanya, alias sia-sia belaka.
Kalau memang berniat untuk ibadah, silahkan saja solat dengan khusyuk, tanpa perlu untuk diketahui oleh orang lain. belum tentu juga solat kita diterima walaupun sudah dijalankan dengan benar, mungkin wudhu'nya tidak sah, sehingga solatnya pun tidak sah.


5. Status ancaman yang tidak klik "suka" & komen "amin" berarti tidak masuk surga/tidak punya agama

Sering juga saya jumpai misal :
"Assalamualaikum. halo semua.. kalau boleh tau agama kalian apa?

1. Islam
2. Kristen
3. Hindu

4. Budha
Kalau aq 1. Islam. 
*Yang tidak jawab berarti tidak punya agama"

"Ya Allah semoga berilah anak ini (sambil upload foto anak yang sakit) kesembuhan. Yang komen "Amin" masuk surga, yang tidak komen "amin" masuk neraka"

Woow, luar biasa memang jenis status ini. Tidak ada niat lain, penyebar status ini hanyalah orang-orang yang ingin statusnya banyak mendapatkan jempol dan komen dari orang lain. Bagi teman-teman yang juga sering ketemu status seperti ini, sebaiknya tidak usah dikomen atau di like. Sebaliknya, blok laporkan saja akun tersebut.

6. Status berdo'a agar anaknya/keluarganya disembuhkan

Tuhan memang ada dimana-mana, tidak terkecuali di facebook. Bahkan status kita di facebook pun bisa dibaca oleh-Nya dan Allah maha memberi apa yang diminta oleh hamba-Nya sekalipun doanya ditulis di facebook. Tapi yang saya lihat banyak orang yang niatnya tidak jelas, apakah dia memang berdoa atau mau eksis di facebook? contoh:

"Ya Allah sembuhkan lah anakku ini *sambil upload foto anaknya yang sedang terbaring di Rumah Sakit diinfus".  Miris, inilah yang dilakukan oleh ibu-ibu jaman sekarang? sampai hati dia mengambil foto anaknya yang sedang sekarat lalu dia sebarkan di media sosial. Kemudian ada teman-temannya yang komen, dan mereka pun berbalas-balas pantun. Lah, jaga anak sambil facebookan?









7. Upload Foto Anak-Anak


Teman-teman semuanya, memang memiliki anak sangat menyenangkan. Namun, jangan sampai kita kelewat batas sampai-sampai selalu update foto anak-anak kita. Sadarlah bahwa disekitar kita banyak sekali paedofil. Paedofil adalah orang yang menderita penyakit kelainan seksual yang mana mereka suka dengan anak-anak kecil. Mereka juga berkeliaran di facebook, memburu foto anak-anak, disimpan di hp nya atau komputernya. Tiap hari dia akan berimajinasi seksual dengan foto-foto anak tersebut. Apa Anda tega melakukan hal tersebut pada anak Anda?  Apalagi tidak sedikit pula kaum orang tua yang upload foto anak kecilnya telanjang. wah, tentu ini menjadi santapan istimewa buat sang paedofil. 

8. Upload foto lidah dijulurkan dan dua jari diletakkan di antara lidah


Banyak pose tidak senonoh yang dipamerkan oleh kaum facebookers, terutama wanita. Misalnya: Foto dengan lidah dijulurkan, bibirnya dimancungkan, ada juga yang menjulurkan lidah sambil meletakkan 2 jari diantara lidahnya. Taukah kalian apa arti pose-pose tersebut? Di dunia barat, wanita/pria menjulurkan lidah sambil meletakkan jari telunjuk dan jari tengah diantara lidah yang dijulurkan itu merupakan simbol seks. Kedua jari disimbolkan dengan alat kelamin wanita, dan lidahnya sebagai alat kelamin pria. Simbol ini juga bisa mengarti kepada kaum lesbian atau pecinta sesama wanita. Lebih miris lagi, saya menemukan remaja-remaja berhijab berpose seperti itu. Astaghfirullah..


9. Upload foto diri sendiri secara berlebihan

Selain foto anak-anak, foto Anda juga bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang otaknya ngeres. Terutama buat kaum wanita, berhati-hatilah memajang foto di facebook. Karena tidak sedikit kaum pria yang tertarik dan mendownload foto anda dan menyimpan di perangkat nya untuk tujuan yang tanpa anda sadari sangat merugikan anda. Kecuali jika anda memiliki teman di facebook hanya orang-orang tertentu atau yang anda kenal/percaya saja. 


10. Menambahkan teman yang tidak dikenal agar faebooknya memiliki ribuan teman

Hal ini tidak begitu berbahaya jika orang yang kita tambahkan sebagai teman adalah orang yang baik. Bisa jadi ada yang menjadi jodoh Anda. Ada juga yang menjadi sahabat bahkan jadi saudara. Namun, Hal yang berbahaya adalah jika ternyata orang yang kita tambahkan itu bukan orang baik semacam hacker misalnya dan lain-lain yang bisa merugikan kita sendiri seperti suka menyebarkan konten-konten porno dan facebook kita ikut ditandai. atau teman yang postingannya tidak pernah memberikan manfaat buat kita. Pilihlah teman yang memberikan manfaat baik buat kita, dan kita juga bermanfaat buat teman kita. Saling berbagi info bermanfaat, berbagi ilmu dan mempererat tali silaturahmi. 

Demikian tulisan saya, Mari gunakan media sosial dengan bijak. Jika ada kata-kata yang kurang berkenaan mohon dimaafkan.

Semoga bermanfaat.

Tuesday, October 27, 2015

Bagaimana 2 laut bertemu tapi tidak menyatu? SUBHANALLAH. Bukti kuasa Allah yang terkandung dalam AL-QURAN


Inilah Selat Gibraltar, Selat sempit yang menghubungkan Samudra Atlantik ke Laut Mediterania, memisahkan Gibraltar dan Semenanjung Spanyol di Eropa dari Moroko dan Ceuta di Afrika.
Selat ini merupakan pertemuan antara 2 jenis laut yang berbeda warna. Terlihat satu sisi lebih gelap dibandingkan sisi lainnya dan ada garis pembatas antara keduanya. 



Selat Gibraltar


















Selat Gibraltar Pemisah Benua Eropa dan Afrika



















Fakta tersebut terkandung dalam Al Quran, Surat Al-Furqan : 53.

Menurut penjelasan para ahli kelautan, ada perbedaan karakteristik dari kedua laut tersebut baik dari kadar garamnya, suhu maupun kerapatan air laut.


Allah juga berfirman dalam Surat Ar-Rahman : 19-20
Maha Benar Allah dalam segala Firman-Nya

Seperti kisah yang diceritakan oleh Mr. Jacques Yves Costeau dalam TV Discovery Channel, seorang ahli Oceanografer, dan penyelam yang terkenal di Perancis. Ketika dia sedang bereksplor di bawah laut, dia menemukan kumpulan mata air jernih, segar, rasanya tawar. Sama sekali tidak bercampur dengan air asin disekitarnya. Seolah ada membran/lapisan yang membatasai keduanya.













Lalu bagaimana bisa dua laut ini tidak bercampur?

Penelitian tentang karakteristik lautan menyimpulkan adanya lapisan-lapisan air pembatas yang memisahkan kedua laut berfungsi menjaga karakteristik masing-masing laut. Karakteristik yang dimaksud adalah kadar berat jenis, kadar garam, biota laut, suhu, dan kemampuan melarutkan oksigen. Sebagai fungsi pembatas, lapisan-lapisan tersebut mengolah dan mengatur air laut yang menyebrang dari satu laut ke laut lain sehingga laut yang satu tidak melampaui laut yang lain. Begitu juga dengan hewan yang hidup di dalamnya. Hewan yang hidup di laut yang airnya asin, tidak dapat hidup di laut yang airnya tawar.

Jika kita melanjutkan lagi ayat dari Surat Ar-Rahman : 21-22

Allah berfirman dalam Surat Ar Rahman ayat 22:
Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.


Bagi yang mau berfikir dan meneliti, boleh dicoba cari mutiaranya. Karena belum ada peneliti yg menemukan mutiara di sana.













Semoga artikel ini bermanfaat. Jika ada kekurangan dan kesalahan, mohon dimaafkan.

Friday, September 11, 2015

Sunset Dinner at Jimbaran Beach - Appetite Adventour


This is something special, the best, the most romantic spot for family or couple. Enjoying sunset panorama, seashore, and delicious fresh grilled seafood dinner with jazz music and your toes touching the sands. Such an unforgettable moment.


Overviewing Sunset 


Fresh grilled seafood with delicoius chilli sauce

The happy family and friends 

You can not say that you have been to Bali if you have not experienced this romantic dinner. There is no feeling but joy, and happiness here. No one remembers any problem, and all sorrow wiped away because of its incredible situation. The wind blows so soft, hearing the sound of wave, and the music playing.








Wednesday, September 9, 2015

FOR COFFEE LOVERS - INDONESIAN Best seller

Dear coffee lovers..

Let me introduce you to Indonesian best coffee products.

1. Sidikalang Coffee - Arabica Coffee


This coffee is produced by the people in Sidikalang, a district in North Sumatra. As one of the best coffee producers, this city becomes famous. The coffee tastes so different, very tasty and strong aroma. Different from Luwak coffee, Sidikalang coffee is produced by heart, experience and high intelligence. This coffee is also much cheaper than luwak coffee with finest taste.

Price :
1kg = IDR. 200.000 = US$20 + Delivery fee


2. Luwak Coffee (Kopi Luwak)

This is the most expensive coffee in the world nowadays. The very best taste of coffee. It has been very famous from America, Japan, until Europe. Why is it becoming the most expensive coffee in the world? Because the producing method is uncommon. It is produced from the coffee beans which have been digested by a certain Indonesian Cat, we call it as Luwak. That is why this coffee also named as cat's poop coffee or civet cat coffee. This luwak can choose the best quality of seeds from the coffee tree better than human. That is why the taste is best. Those seeds can not be digested perfectly, those seeds will be out as seed feces. Then the seed feces will be collected, cleaned, finished and sold.

Price:
100gr : IDR. 120.000 + delivery fee = US$10 + delivery fee
250gr : IDR. 275.000 + delivery fee = US$25 + delivery fee
500gr : IDR. 550.000 +delivery fee  = US$50 + delivery fee
1 kg   : IDR. 950.000 + delivery fee = US$90 + delivery fee


3. LongBerry Coffee

This a low acid coffee, the taste is amazing, great aroma. The aftertaste is very special with strong caramel chocolate taste. Difference from other kinds of coffee, Longberry coffee has longer seed. This is still very rare, very less production. Price is more expensive than Sidikalang Coffee.

Price : 1kg = IDR. 300.000 = USD 30 + delivery fee


Contact : Whatsapp : +6285761453581















Monday, September 7, 2015

GARUDA VILLAGE

The villagers of Pakudui entertain us with a customary interpretation pf the Garuda creature.
The Garuda is a long-standing Indonesian national symbol, however the public’s interpretation of its physical shape continues to develop. Artists are still creating variations on this mythic creature that are dramatic and which capture the imagination.



The village of Pakudui, which lies about 10 km north of Ubud in Bali, remains under the Garuda spell. Some of the villagers here are professional artisans and make Garuda statues for a living. Indeed, Pakudui is more commonly known as Desa Garuda (Garuda VIllage). The customers who shop here are varied and range from tourists to famous politicians,
The atmosphere was cool and tall trees shaded the road. Far away from the major tourists spots, Pakudui still radiates traditional Balinese village life.

Little kiosks line both side of the road and all sell the same thing: statues of the Garuda eagle. Sizes are vary and there are different colours, however the artisans’ creativity is deeply rooted in Hindu mythology. These little kiosks don’t just sell statues though but also function as art workshops. Before making a purchase, customers can watch the production process and come to understand the work involved in the creation of these statues.


One of the artisans met there was Nyoman Reta. His workshop was not particularly spacious and had a tin roof and a cement floor. A few of his small eagles were lined up neatly on a wooden shelf awaiting buyers. Stripped to the waist, he hammered away at wood from nangka (jackfruit) ree, the main material used in the making of these statues.
This now 50-year-old craftsman started learning how to carce when he was only ten. Everything he knows he learnt from his father, who was also a sculptor. The expertise needed to carve a Garuda that is rich in detail does indeed require intensive training, once a person has mastered this craft though, he or she passes on these skills to his or her children.



According to Nyoman, the production process of a statue depends heavily on the size and the complexity of its detail. Small ones of less than a metre in height require three week work, while larger statues can take up to three months.
The history of Garuda statue production in Pakudui is unclear, however it seems that this business emerged naturally. Nyoman Reta explained that the village’s ancestors originally made a range of different statues, including dragons and lions, however a busniness grew, the Garuda came to dominate as they were more commonly requested by customers.


Thursday, September 3, 2015

RED RICE TEA BALINESE TEA - HIGHTLIGHT AT BALI INTERFOOD 03 - 05 SEPTEMBER 2015 - NUSA DUA


Introducing:
Red Rice Tea from Bali.
Good taste, natural, good smell, good for health. This tea can prevent constipation or indigestion. When consumed regularly can improve brain development, heart healthy, lower cholesterol, and is safe for diabetics. Drink with or without sugar. If you consume it with sugar, it is recommended to use red sugar. This tea becomes highlight in Bali Interfood Festival, Nusa Dua. Tourists are very attracted to this tea, especially Chinese.

Bukan hanya keindahan alamnya saja yang perlu kita tahu tentang Bali. Bali juga memiliki kuliner-kuliner yang tak kalah lezatnya dengan kuliner di kota lainnya di Indonesia maupun luar negri. Hal ini bisa kita lihat di ajang Bali Interfood 2015 yang diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center 03-05 September 2015. Acara ini merupakan kedua kalinya diselenggarakan di Bali. Sebelumnya diselenggarakan bulan Agustus 2015 di Denpasar. 


Tujuan dari acara ini adalah untuk memikat wisatawan domestik maupun mancanegara dan memperkenalkan kuliner khas Bali sehingga diharapkan mampu mendongkrak sektor pariwisata. Ajang ini juga menggelar pameran, seminar, edukasi kuliner sampai ke kompetisi makanan dan minuman. Sangat bermanfaat juga bagi peserta dala bertukarfikiran, berbagi pengalaman  dan lain-lain.

Salah satu pameran yang disoroti wisatawan adalah Teh Beras Merah. Teh beras merah merupakan produksi pertanian Desa Jati Luwih, Kabupaten Tabanan, Bali. Teh ini sangat diminati oleh wisatawan terutama wisatawan Tiongkok. Tidak banyak orang tahu tentang teh ini karena produksinya masih terbatas juga pemasarannya yang sangat minim. Diharapkan dengan ajang ini, Teh Beras Merah mulai dikenal dan para produsen mulai menambah produksinya. Prospek ke depan sangat bagus, karena Teh ini banyak manfaat dan khasiatnya untuk kesehatan maupun kecantikan. Dalam bidang kesehatan, teh ini dapat mencegah sembelit atau gangguan pencernaan. Apabila dikonsumsi secara teratur dapat meningkatkan pengembangan otak, menyehatkan jantung, menurunkan kolesterol, dan aman bagi penderita diabetes. 



Menurut Cheng Li salah satu pengunjung dari Tiongkok yang sangat antusias dengan teh ini, beliau mengatakan Teh ini sangat enak, aroma nya sangat khas, diminum tanpa gula, wangi nya sangat segar. Tak tanggung-tanggung, Cheng Li memborong teh ini untuk dibawa ke negaranya sebagai oleh-oleh. 

Teh beras merah ini dapat dikonsumsi tanpa gula, karena rasanya sudah ada manis sedikit. Namun bagi yang suka manis, boleh menambahkan gula tetapi lebih disarankan menggunakan gula aren. 





HOT SPOT IN BALI - CULTURE EDITION

KERTA GOSA
Built at the end of the 18th century in the northeast of Klungkung Palace. ceiling-paintings meant to show the punishment for the accused of wrongdoing by the Klungkung royal high court, named Kerta Gosa. The paintings were originally done in the middle of the nineteenth century and renewed by popular Balinese artists in the 80's including individual panels.

MESEUM BALI


The Bali Museum is a must see for all visitors who are interested in Culture. Built in 1932 by Dutch, it contains a lovely selection of information about Balinese Culture including a great selection of Dancing Masks.













MONUMENT BAJRA SANDHI

this monument completes the lovely park of Renon. A Panoramic view of Denpasar from the second floor, it is also contains an exhibition about the history, struggles and development of the people of Renon's culture, religion and heroes culture from the distant past until the present.

UBUD - STAY OVERNIGHT

Even if you have already booked a hotel, think abotu staying for the night. At the traditional market, you will find souvenirs relating to the Balinese Culture at reasonable prices. Check out the nearby such as Monkey Forest, Museum Puri Lukisan or Agung Rai Museum or Art Making Ubud one of Bali's Culture highlights.


Source : Travelling Bali - Free Airport Edition

Wednesday, September 2, 2015

HOT SPOT IN BALI – TOUR & RELAX EDITION



-          JATILUWIH

The beautiful terraced rice fields at Jatiluwih are a fine example of Balinese ingenuity. The carefully planned terraced fields are works of art created in nature; the terraced fields are the perfect scene for a postcard photograph. To preserve Jatiluwih and its beauty, only eco friendly Hotels are allowed to build in this are anymore.



-          UJUNG WATER PALACE


The Ujung Water Palace, originally built in 1921, was almost completely destroyed by an earthquake in 1974. Renovations in 2004 restored the palace to its original glory. The gardens are a peaceful place for a quite stroll where you can enjoy Bali’s nature.  A visit of Ujung’s water palace can be perfectly combined with a visit Candi Dasa city or Tirtagangga water palace.


-          EKA KARYA BOTANICAL GARDENS


These carefully manicured gardens contain over 320 species of orchids, a fern garden, and a herbarium. There is also a collection of plants used for making jamu (traditional herb drinks), and traditional medicine. From the gardens, the visitor can see beautiful lake Buyan. Eka Karya Botanical Gardens are so well kept that this unusual location received an award from the Culture and Tourism Ministry. 

-          WEST BALI NATIONAL PARK



This park covers 77.000 hectares or 190.000 acres of land. The park is a preserve that aims to protect threatened species and to safeguard Bali’s remaining wilderness. This protected area provides and estimated 160 birds species a place to live. Guided tours ar highly recommended to help understand this amazing place. Only travel on foot is allowed.


Source : Travelling Bali-Free Airport Edition

HOT SPOT IN BALI – TEMPLE EDITION

      TANAH LOT TEMPLE


Tanah Lot, located 20 kilometers away from Denpasar, is one of Bali’s most popular temples. It is also most famous for its breath taking sunset views. Arrival at about 5 p.m. so you have time to explore the area before you watch the kaleidoscope of colors as the sun sets into the sea. Make a donation and touch the holy snake !  A trip to Tanah Lot can be perfectly combined with a nice Dinner in Seminyak (seafood cafes & resto; next edition).




 BESAKIH TEMPLE

Besakih, known as the Mother Temple, is important to all Indonesian Hindus. The temple was founded in the late eighth century. Since that time, it has undergone several major renovations. Balinese Hindus believe that the spirits of their ancestors live there. It is best to visit this historical place early in the day since there is early cloud coverage in the area, in the afternoon and evening.






-          ULUWATU TEMPLE

Uluwatu is one of Bali’s most sacred places of worship. This temple is a classical example of traditional Balinese architecture. You can feed the monkeys, but watch out, they can be greedy. Enjoy the awe inspiring view of the cliffs. Sunset is definitely the time to visit Uluwatu, a place that is also known for its Kecak Dancers. Women are asked not to enter the temples during their time of menstruation. Please follow Balinese customs.




-          ULUN DANU / BRATAN TEMPLE

Located at Bratan Lake, the area around this temple is a good place to relax or participate in a variety of water sports available at the lake, this temple, a multi tiered shrine, dates back to the seventeenth century, and is dedicated to the goddess of the lake, Dewi Danu. Farmers come to Pura Ulun Danu to ask for rain to their crops.



Souce – Travelling Bali – Free Airport Edition